GHES | Bahan bakar ramah lingkungan semakin mengemuka di tengah tren global menuju energi hijau dan salah satu yang tengah mencuri perhatian adalah hidrogen. Sebagai alternatif baru di sektor transportasi, hidrogen hadir dengan bioetanol, biodiesel, dan biogas sebagai bahan bakar masa depan.
Di Indonesia, PT PLN (Persero) menjadi pionir dengan mendirikan stasiun pengisian hidrogen (SPH) pertama di tanah air.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengakui bahwa transportasi berbasis energi hijau semakin berkembang pesat dan PLN terus mendukung tren ini. Hal tersebut ia ungkapkan saat peresmian SPH pertama di Indonesia sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan, yang berlokasi di Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/204).
“Kita lihat bahwa perkembangan teknologi transportasi hijau berkembang sangat besar. Salah satunya adalah bagaimana transportasi berbasis pada electric vehicle (EV) berkembang sangat besar dan PLN mendukung transformasi green transportation yang berbasis pada EV end-to-end,” ungkapnya.
Tidak hanya PLN, PT Pertamina juga bergerak cepat dalam mengembangkan infrastruktur hidrogen. Melalui groundbreaking di stasiun pengisian hidrogen di SPBU Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Januari 2023, Pertamina menargetkan fasilitas ini mulai beroperasi pada awal Februari 2024.
Hidrogen yang digunakan Pertamina diambil dari sumber gas dan panas bumi di fasilitas miliknya.
Pengembangan hidrogen ini merupakan bagian penting dari upaya transisi energi nasional, di mana bahan bakar fosil perlahan digantikan oleh energi hijau.
PLN sendiri telah menyiapkan infrastruktur pendukung yang cukup signifikan, dengan produksi hidrogen yang tersebar di beberapa pembangkit besar, seperti Muara Tawar, Muara Karang, dan Tanjung Priok. Hingga kini, PLN memproduksi hidrogen di 21 pembangkit, dengan kapasitas total mencapai 199 ton per tahun. Produksi tersebut ditambah dengan listrik berbasis renewable energy certificate dan rooftop solar panel.
Adapun ke-21 GHP milik PLN itu, masing-masing ada di PLTU Pangkalan Susu, PLTGU Muara Karang, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuhan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Muara Tawar, PLTU Indramayu, PLTGU Tambak Lorok, PLTU Tanjung Jati B, PLTU Rembang, PLTU Tanjung Awar-awar, PLTGU Gresik, PLTG Pemaron, PLTU Paiton, PLTU Grati, PLTU Pacitan, dan PLTU Adipala.
sumber : Listrik Indonesia